menuju sukses dengan amanah
Masyarakat kehilangan rasa saling percaya, tumbuh sikap saling curiga (negative thinking), menjamurnya mental hipokrit, apriori terhadap tugas dan kewajiban, serta sifat-sifat tercela lainnya. Umat Islam menjadi miskin produktivitas dan prestasi. Bekerja tidak lagi murni karena Allah dan untuk memperjuangkan umat Islam.
Mulai sekarang, kita harus segera menanamkan sikap amanah sejak dini.
Kunci Amanah Berbuah Kesuksesan
Sebagai
Makhluk yang paling sempurna diantara ciptaanya tentunya membuat kita
patut bersyukur, atas nikmat dan karunianya. Sebgai timbal balik
selayaknya kita dapat menunjukkan kualitas kesempurnaan hidup ini,
salah satunya ialah jujur karena jujur adalah salah satu pilar utama
aqidah dan makhluk yang baik akan beraqidah yang baik pula.
Seorang
dikatakan tidak ada nilainya dalam islam tatkala ia mulai berdusta.
Lebih lebih Mereka bisa di golongkan sebagai seorang munafik
nauzubillah.
Sekali berdusta jika
menyatakan iman saya yakin imannya sangat rapuh dan sedikit orang
untuk mempercayainya, manusia di dunia ini terbagi menjadi dua jalan
yaitu:
jalan kejahatan dan
jalan kebaikan
Jalan (kejahatan)
jalan yang lebih cenderung kepada hal hal negatif untuk
pelaksanaannya sanggatlah mudah dan ringan. Namun sebaliknya,
Jalan (Kebaikkan)
jalan yang lebih cenderung kepada hal hal positif untuk
pelaksanaannya berat ibarat mendaki sebuah gunung tinggi namun di
balik jalan kebaikan inilah bernilai Ridho Allah.
Amanah
merupakan tanggung jawab yang diemban oleh manusia, Namun tidak
sedikit diantara kita lalai akan hal tersebut. Salah satu contoh
ketika menemukan barang berharga di jalan atau di mall dengan enaknya
kita merasa eman (jawa) untuk
mengumumkannya padahal dalam ajaran islam setiap orang yang menemukan
barang berharga yang bukan miliknya hendaknya di umumkan selama satu
tahun. Apabila satu tahun tidak ada yang memiliki maka kewajiban anda
memberikan kepada “baitul mal” kalau tidak ada bisa di berikan
kepada masjid, barang itu boleh di pakai dengan catatan jika suatu
saat ada yang mengakuinya anda berkewajiban untuk mengantinya.
Begitu
agung suatu amanah sehingga kita di atur dalam hak dan kewajibannya,
sedikit tentang pengalaman saya ketika kehilangan sebuah flasdisk
16Gb bukan masalah harga atau spacnya akan tetapi isi dari data data
mengajar dan lain sebagainya setelah satu hari saya mencarinya dengan
penuh harapan bisa ketemu kembali, dan sekitar pukul 18.00 Wib saya
pergi ke sebuah warnet bukan untuk browsing tapi menayakan sebuah
flasdisk karena tadi paginya saya bermain di warnet tersebut.
Alhamdulillah
setelah menayakan kepada Operator flasdisk saya masih disimpan oleh
sang pemilik warnet. Hal inilah pentingnya sebuah amanah sehingga
dalam agama sanggat diatur sedemikian rupa, Anehnya setelah sampai di
depan warnet saya berfikiran di balik kesuksesan warnet tersebut ada
nilai tersendiri yakni menjaga amanah dan barang konsumen yang
ketinggalan. Setiap konsumen sudah log off penjaga warnet selalu
mengacek di setiap bikil bilik komputer.